Ki Ageng Henis, Penasehat Keraton Pajang Dan Mentor Tiga Serangkai Mataram (Ki Pemanahan, Ki Panjawi dan Ki Juru Martani)

ki-ageng-henis-tokoh-sejarah-pajang-dan-surakarta
Pesareyan Ki Ageng Henis - Cagar Budaya Surakarta


Ki Ageng Henis atau Kyai Ageng Henis sosok dan perannya sangat penting dalam sejarah perkembangan Islam di Surakarta, namun ternyata tidak banyak yang menuliskan kisah perjuangannya. Tidak populernya kyai pajang tersebut dikarenakan beliau lebih memilih menjadi juru dakwah ketimbang hidup di keraton dan berada dalam pusaran politik atau kekuasaan.

Kesempatan hidup di keraton terbuka lebar bagi ki ageng henis terlebih ketika Jaka Tingkir kawan seperguruannya di Selo diangkat oleh sultan demak menjadi Adipati di Pajang dan bergelar Sultan Hadiwijaya. Sultan Hadiwijaya mendaulat Ki Ageng Henis sebagai penasehatnya di Keraton Pajang, meski diterima dengan senang hati namun pada akhirnya ki ageng henis mengutarakan niatnya untuk melanjutkan perjalanan dakwahnya yang belum selesai dan sultan pajang menghadiahi kepadanya sebuah tanah perdikan di Kampung Laweyan, tempat tinggal sang penasehat kraton pajang itu sampai akhir hayatnya.

Dalam sebuah catatan dan ulasan mengenai Ki Ageng Henis disebutkan bahwa Ki Pemanahan dan Ki Penjawi ikut mengabdi di keraton Pajang, Keduanya memang bersahabat dekat dengan Jaka Tingkir selama menjadi santri di kadilangu, sebuah padepokan yang diasuh oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.

Ki Pemanahan adalah Putra Ki Ageng Henis sementara Ki Panjawi atau Penjawi merupakan keponakan yang diasuhnya semenjak kecil dan dipersaudarakan dengan Ki Pemanahan. Satu Lagi keponakan Ki Ageng Henis adalah Ki  Juru Martani yang merupakan putra dari kakak perempuan Ki Ageng Henis yang bernama Nyai Ageng Saba. Kelak Ki Ageng Pemanahan menikahi sepupunya yang tidak lain kakak dari Ki Juru Martani yang bernama Nyai Sabinah dan dari pernikahan tersebut lahirlah seorang putra bernama Danang Sutawijaya. Ki Panjawi kemudian juga dikawinkan dengan salah seorang putri Ki Ageng Henis yang kemudian terkenal sebagai Nyai Ageng Pati.

Pada saat Ki Ageng Henis meninggalkan keraton Pajang, ada Ki Pemanahan dan Ki Panjawi yang meneruskan pengabdiannya, bahkan kelak Sultan Hadiwijaya mengangkat cucunya yang bernama danang sutawijaya menjadi anak angkat sang adipati. Danang Sutawijaya tidak sendirian ke Pajang karena ia bersama paman pengasuhnya yaitu Ki Juru Martani. Singkat kisah tiga anak asuh Kyai Ageng Henis yaitu Ki Pemanahan, Ki Panjawi dan Ki Juru Martani pada akhirnya menjalani perannya sebagai abdi kinasih di Pajang. Ketiga Tokoh tersebut kemudian dikenal sebagai Tiga Serangkai Pajang yang dikemudian hari berhasil mengantarkan Sutawijaya menjadi Panembahan atau Sultan di kerajaan baru yang bernama Mataram.

Bersambung---

Komentar